Sabtu, 14 Mei 2016

Gol



Hampir semua orang sempat khawatir PSSI dimakan korea, mengingat prestasi kesebelasan lawan itu begitu tangguh. Tapi akhir seri bisa saja terjadi, bahkan kemenangan bukan mustahil, mengingat bola tetap bundar. Banyak hal yang tak bisa ditebak, segala sesuatu di luar perhitungan bisa menciptakan peristiwa yang benar-benar bisa menjadi berita," kata seorang lelaki dijalanan.

" Aku Yan, pecinta buta sepak bola, berpuasa tiga hari untuk kemenangan Indonesia. Setidak-tidaknya untuk angka seri. Bagiku ini penting sekali. Pamor Indonesia telah luntur sejak gigi King dan kawan-kawannya di copoti oleh pemain-pemain bulu tangkis yang pantang menyerah dari sungai Huang Ho. Di lapangan hijau Indonesia telah menjadi kambing congek dan tak pernah lagi bisa memaksakan mata dunia memperhitungkan kita seperti ketika saelan dan kawan-kawannya menahan beruang putih Australia. Ini tragedi nasional, kita sebagai generasi penerus harus menyelamatkan muka kita !"

Yan mengambil batu dan melemparkannya ke kantor polisi. Langsung ia di grebek dan dijebloskan ke dalam sel. namun mulutnya terus mengoceh.




" Orang waras selalu tidak bisa bebas. Orang-orang gila malah dibiarkan berkeliaran. Masa bicara tentang sepak bola sebagai ukuran mental bangsa kita yang selalu kendur, harus di sensor. Aku tidak bicara untuk kepentinganku sendiri tetapi aku bicara untuk sejarah. Alangkah malunya kita nanti di tahun 2050 kalau dari hampir dua ratus juta nyawa ini tidak bisa di pilih 11 orang yang bisa menendang bola, ini memalukan. bagaimana bisa bikin mobil, bikin pabrik, bikin masa depan gemah ripah loh jinawi kalau menendang bola saja tidak mampu, ini bencana nasional !"

Yan berteriak-teriak dan memukul-mukul seperti orang kesetanan. Sipir tua yang mencoba menenangkannya di tendangnya sampai terjungkal. Selanjutnya ia menyepak-nyepak dinding sambil tak henti-hentinya bicara.

Main bola tidak bisa sendirian. Itu sepak bola kampung. Main bola harus pakai otak, jangan jadi pemain bola kalau tidak mampu kejar bola. Rebut bola cetak gol sebanyak-banyaknya, jangan mau di kibulin tukang-tukang suap. kamu sedang berjuang, bukan menendang bola, kamu pertaruhkan kehormatan bangsa. Kamu tidak boleh kalah, kecuali mati !"

Yan menyepak-nyepak dinding sampai kakinya berdarah. Dan ketika ia hendak menumbuk-numbukkan kepalanya seperti sedang menyundul bola ke gawang, ia di berangus kembali dan di beri obat penenang. Lelaki itu langsung terkapar. Masuk dalam-dalam ke alam tak sadarnya. Hanya dia yang tahu seberapa jauh lagi ia melanjutkan membuka mulutnya berkoar-koar tentang bola. Menilik tubuhnya yang gelisah, tak ayal lagi dia sibuk main bola dalam istirahatnya yang terpaksa itu.

ketika Yan sadar kembali, atas perintah dokter, sipir telah meletakkan sebuah bola di sampingnya. Yan otomatis hendak membuka mulutnya, tetapi ketika melihat bola itu, ia langsung membungkam. Dipandanginya bola itu dengan mata yang tak berkedip. Ia berdiri dalam posisi memandang bola selama berjam-jam tanpa rasa lelah. Sipir tua itu memperhatikannya dengan rasa takjub, Marah dan senewen.

" Tendang bola itu sekarang kampret ! masukkan kedalam gawang dan bikin gol, jangan cuma koar-koar, kalau belum puas, makan sekalian, biar mampus sekalian. Kamu cuma bisa ngomong, memang semua orang juga sakti di mulutnya sendiri. Ayo tendang !"

Yan sama sekali tak bergerak, bahkan menoleh pun tidak. Ia memandangi bola itu terus, bagaikan seorang pemain catur sedang memperhatikan bidak-bidak caturnya. Bola itu sekan-akan menjadi sebuah misteri besar yang membuatnya tak habis pikir.

Sipir tua itu semakin kesal, sambil mengurut-ngurut perutnya yang kena tendang, ia berteriak

" Ayo sepak cepat kampret!" 

Sambil berteriak ia melemparkan sepotong kerikil mengenai Yan, karena sarafnya tak kuat melihat lelaki itu terus saja berdiri memandangi bola.

Yan tetap tenang. Memandangi terus bola yang dirasanya makin misterius itu. Ia menggumam lirih, tapi cukup di dengar oleh sipir.

" Wong edan. Orang gila kok disuruh main bola." 

Sipir tua itu jadi senewen. Ia marah. lalu menendang jeruji sel sambil memaki-maki.

" Ayo tendang kampret !! masukkan ! bikin gol ! bikin gol !" sampai sipir yang lain muncul memegangi sipir tua itu, karena ia sudah kalap, hendak masuk untuk menendang bola ( atau Yan?).









Putu Wijaya

1 komentar:

  1. Halo Bos! Selamat Datang di ArenaDomino.com
    Arenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
    Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
    Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
    ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)

    Game Terbaru : Perang Baccarat !!!

    Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )
    Min. DEPO & WD Rp 20.000,-

    Wa :+855964967353
    Line : arena_01
    WeChat : arenadomino
    Yahoo! : arenadomino

    INFO PENTING !!!
    Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.

    BalasHapus